Aktinida

MAKALAH KIMIA ANORGANIK III

“AKTINIDA”

Oleh:

KELOMPOK 8

NAILUL RAHMI (  02068 / 2008)

RAHMI MUTHIA ( 02054 / 2008)

RESI HERAWATI ( 02045 /2008)

REZKI PRATAMA ( 02043 /2008)

WIDYA PASEMA (02064/2008 )

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2011

 

AKTINIDA

Lima belas unsur dari aktinium, Ac, sampai lawrensium, Lr, disebut dengan aktinoid (Tabel 7.2). Simbol umum untuk unsur-unsur ini adalah An. Semua unsur aktinoid bersifat radioaktif dan sangat beracun. Di alam aktinoid yang ada dalam jumlah yang cukup adalah torium, Th, protaktinium, Pa dan uranium, U. Unsur-unsur tadi diisolasi dari bijihnya dan digunakan dalam berbagai aplikasi. Logam plutonium, Pu, diproduksi dalam jumlah besar dan efisiensi ekonomisnya dan keamanan penggunaannya sebagai bahan bakar reaktor nuklir dan reactor pembiak saat ini sedang banyak dipelajari. Untuk unsur yang lebih berat dari amerisium, Am, karena jumlah yang dapat diisolasi sangat kecil dan waktu paruhnya sangat pendek, studi sifat-sifat kimia unsur-unsur ini sangat terbatas.

 

Tabel 7.2 Sifat-sifat aktinoid

 

 

 

 

 

Sifat-sifat kimia dan fisika masing-masing unsur :

1. Actinium(Ac)

Sejarah
Actinium ditemukan oleh Andre Debierne di prancis pada tahun 1902 F.Geisel, peneliti dibidang teknik pemisahan oksida langka di bumi menemukan actinium murni. Actinium merupakan radioaktif berbahaya. Sifat kimia actinium serupa dengan unsure jarang di bumi sepertilantanium. Actinium ditemukan secara alami di bijih uranium, dan actinium 150 kali lebih radioaktif disbanding radium.

Sifat secara umum

Jari-jari : 195 ppm

Kondukti vitas termal : 12 Wm-1 K-1

ΔHfo : 406 J/mol; ΔGfo : 366 J/mol; ΔS : 188,1 J/mol

Bentuk Kristal

Struktur Kristal dari actinium adalah kubus berpusat badan

Gambar struktur Kristal actinium

Persenyawaan
1.  Florida             : AcF3

2.    Klorida            : AcCI3

3.    Bromida          : AcBr3

4.    Hidrida            : AcH2

5.    Oksida             : Ac2O3

6.    Sulfida                        : Ac2S3

7.    Iodide             : AcI3

Kegunaan
Actinium digunakan sebagai tenaga listrik panas dan sumber nuklir.

 

 

 

 

 

2. Torium(Th)

Sejarah
Torium ditemukan Jons Berzelius dalam sebuah mineral yang diberika oeh seorang pendeta Has Morten Tharane Esmark pada tahun 1829 di Swedia. Nama Torium berasal dari kata Thor dalam mitologi yang berarti Tuhan perang Skandinavia.

Bentuk dan sifat umum

Jari-jari : 180 ppm

Kondukti vitas termal : 54 Wm-1 K-1

ΔHfo : 602 J/mol; ΔGfo : 561 J/mol; ΔS : 90,2 J/mol

Torium murni merupakan logam putih seperti perak yang stabil di udara dan kilapnya dapat bertahan beberapa bulan. Ketika bereaksi dengan oksida, torium pelan-pelan memudarkan di udara menjadi keabu-abuan yang akhirnya menjadi hitam. Torium oksida mempunyai titik-lebur dari 33000C, paling tinggi dari semua oksida. Torium sukar bereaksi dengan air, dan sukar terurai dalam asam, kecuali asam klorida. Ketika dipanaskan di udara, bubuk torium menyala dan terbakar dengan nyala putih.

Torium dapat di ekstraksi dari monazite melalui proes bertahap. Tahap pertama dengan melarutkan serbuk monazite pada asam anorganik seperti asam sulfat (H2SO4) kemudian torium di ekstraksi ke dalam fase organik misalnya amina. Tahap selanjutnya adalah dengan memisahkan torium menggunakan anion seperti nitrat, klorida, hidroksida atau karbonat untuk mengembalikan torium ke fase larutan. Tahap terakhir, torium dikumpulkan dan dipisahkan.

Torium alami meluruh sangat pelan-pela dibandingkan dengan bahan radioaktif yang lain, dan radiasi alfa yang dipancarkan tidak bias menembus kulit manusia. Ledakan torium yang aerosol dapat meningkatkan resiko paru-paru, pancreas.

Bentuk Kristal.

Struktur Kristal torium adalah kubus berpusat badan

Persenyawaan :

1.      Florida                        : ThF3;  ThF4

2.      Klorida                       : ThCl4

3.      Bromida                     : ThBr4

4.      Hidrida                       : ThH2

5.      Oksida                        : ThO2

6.      Sulfida                       : ThS; ThS2; Th2S3

7.      Selenida                     : ThSe2

8.      Iodida                                    : ThI2; ThI3; ThI4

9.      Nitrida                        : ThN

Kegunaan
1. Menyiapkan “ mantel Welsbach”, untuk lampu gas jinjing. Mantel ini terdiri torium oksida (ThO2) dengan 1% serium oksida dan bahan lain yang bercahaya dengan cahaya yang menyilaukan ketika terjadi panas pada nyala gas.

2. Campuran logam magnesium, memberikan hambatan tinggi dan ketahanan terhadap tempetatur tinggi.

3. Pelindung kawat tungsten yang digunakan pada peralatan elektronik sebab mempunyai suatu fungsi kerja yang rendah dan pancaran electron yang tinggi.

4. Oksida torium digunakan untuk kendali ukuran butir tungsten pada lampu listrik

5. Kacamata yang mengandung oksida torium mempunyai suatu indeks refraksi tinggi dan difraksi rendah yang kemudian digunakan untuk lensa kamera mutu tinggi dan instrumen yang ilmiah

6. Oksida torium merupakan katalisator untuk konversi amoniak ke asam nitrat, pembuat asam sulfat.

7. Sumber energi nuklir. Meskipun tidak cenderung membelah sendiri, torium-232 akan menyerap inti menghasilkan torium-233 yang meluruh menjadi Pa-233 dan U-233.

 

3. Protaktinium(Pa)
Sejarah
Protactinium pertama kali diidentifikasi pada tahun 1913 oleh Fajanas dan Gohring yang menemukan isotop 234mP yang berumur pendek dengan waktu paruh hanya 1,17 menit ketika mempelajari pemutusan rantai 238U yang kemudian diberi nama brevium yang berarti pendek. Brevium kemudian diubah namanya menjadi Protaktinium pada tahun 1918 oleh Otto Hahn, Lise Meitner, Frederick Soddy, John Cranston di Jerman yang mempelajari secara spesifik 231Pa. Nama Protaktium berasal dari kata Yunani “Protos” yang berarti pertama.

Logam protactinium diisolasi pada tahun 1934 oleh Aristid Grosse dengan mengembangkan dua metode. Metode pertama dengan reduksi Pentosida Pa2O5 dengan aliran electron di ruang hampa menjadi iodide dan metode kedua dengan memanaskan iodide PaI5 di ruang hampa dengan reaksi 2PaI5 → 2Pa + 5I2.

Sifat secara umum dan bentuk Kristal

Jari-jari :180 ppm

Kondukti vitas Termal : 47Wm-1 K-1

ΔHfo : 607 J/mol; ΔGfo : 563 J/mol; ΔS : 198,1 J/mo

Protactinium secara luas ditemukan di sejumlah kecil di kulit luar bumi. Protactinium merupakan salah satu unsure paling mahal dan paling jarang terjadi secara alami. Protactinium terdapat di bijih uranium pada konsentrasi 1-3 ppm. Protactinium mempunyai kilat metalik terang yang tahan beberapa waktu di udara. Protactinium merupakan unsure superconduktiv sekitar 1.4 K. Protaktium terdapat di minyak merupakan material beracun berbahaya dan memerlukan tindakan penanganan yang serupa digunakan ketika menangani plutonium. Protaktinium secara umum memberikan resiko terhadap kesehatan jika masuk kedalam badan, walaupun ada resiko eksternal kecil berhubungan dengan sinar gamma yang dipancarkan oleh protactinium-231 dan sejumlah hasil luruhan yang berumur pendek dari actinium-227.

Struktur Kristal Protaktinium adalah tetragonal

gambar : struktur Kristal Protaktinium

Parameter Sell dari Protaktinium adalah :

a : 392,5 pm

b : 392,5 pm

c : 323,8 pm

α : 90,000o

β : 90,000o

γ : 90,000o

Persenyawaan
1.  Florida             : PaF4; PaF5

2.  Klorida            : PaCI4; PaCI5

3.  Bromida          : PaBr4; PaBr5

4.  Iododa                        : PaI3; PaI4; PaI5

5.  Oksida             : PaO; PaO2; Pa2O5

Kegunaan
Tadak ada penggunaan komersial atau industry dari protactinium berkaitan dengan kelangkaannya, biaya, dan radiotoksisitasnya. Penggunaan hanya sebatas untuk aktivitas riset ilmiah.

 

4. Uranium (U)

Sejarah
Uranium ditemukan oleh Martin Klaproth di Jerman pada tahun 1789. Dengan cara menganalisis suatu unsure tak dikenal di dalam bijiuranium dan mencoba untuk mengisolasikan logamnya. Nama asli uranium diambil dari nama Planet Uranus.

Logam uranium pertama kali diisolasi pada tahun 1841 oleh Eugene-Melchoir Peligot, yang mengurai klorida anhidrit UCl4 dengan kalium selama 55 tahun sifat radioaktif dari uranium tidak dihargai dan pada tahun 1896 Henri Becquerel mendeteksi sifat radioaktifitas uranium. Becquerel yang melakukan penemuan di Paris dengan meletakkan uranium di atas plat fotografik tak kena cahaya dan mencatat bahwa plat telah menjadi terkabutkan. Ia menentukan adanya sinar tak kelihatan yang dipancarkan oleh uranium yang telah mengarahkan plat.

Sifat umum dan bentuk Kristal

Jari-jari :175 ppm

Kondukti vitas Termal : 27,5Wm-1 K-1

ΔHfo : 533 J/mol; ΔGfo : 488 J/mol; ΔS : 199,8 J/mol

Uranium adalah unsur yang terjadi secara alami yang dapat ditemukan di dalam semua batu karang, tanah, dan air. Uranium memiliki bilangan tertinggi yang ditemukan secara alami dalam jumlah yang banyak di atas bumi dan selalu ditemukan berikatan dengan unsure yang lain. Uranium secara alami yang di bentuk dari ledakan supernova. Uranium member warna fluorescence hijau dan kuning ketika ditambahkan ke gelas bersama dengan zat adiktif yang lain. Logam uranium bereaksi dengan hamper semua unsure non logam dan senyawanya dengan peningkatan kereaktifan seiring peningkatan temperatur. Uranium dapat bereaksi dengan air dingin. Di udara logam uranium menjadi terlapis dengan lapisan gelap uranium oksida. Bijih uranium dapat di reaksikan secara kimiawi dan diubah menjadi uranium dioksida atau senyawa lain yang berguna di industry.

Resiko kesehatan terbesar dari masukan yang besar uranium dalam tubuh adalah kerusakan pada ginjal karena uranium adalah unsure radioaktif yang bersifat toksik. Tidak ditemukan kangker sebagai hasil penelitian uranium, tetapi penelitian dari hasil luruhannya, terutama radon/radium, menjadi ancaman kesehatan yang penting.

gambar : struktur Kristal Uranium

Struktur Kristal dari uranium : ortorombik.

parameter sell dari uranium adalah :

a : 285,37 pm

b : 586,95 pm

c :495,48 pm

α : 90,000o

β : 90,000o

γ : 90,000o

senyawa
Uranium membentuk senyawa biner dengan halogen (yang di kenal sebagai halida), oksigen (yang dikenal sebagai oksida), hydrogen (yang dikenal sebagai hidrida), dan beberapa senyawa lain dari uranium. Senyawa hidrida dibentuk dari reaksi hydrogen dengan logam uranium yang dipanaskan pada suhu 250o – 300oC.

Persenyawaan
1.  FloridaU          : F3; UF4; UF5; UF6; U2F9; U4F17

2.  Klorida            : UCI3; UCI4; UCI5; UCI6

3.  Bromida          : UBr3; UBr4; UBr5

4. Hidrida             : UH3

5.  Oksida             : OU; OU2; UO3; U2O5; U3O7; U3O8; U4O9

6.  Sulfida                        : US U2S3

7.  Selenida          : USe3

8.  Telurida           : UTe2; UTe3

9.  Nitrida             : UN; U3N2; U2N3

10. Karbida          : UC; UC2; U2C3

Pada suhu kamar, UF6 mempunyai tekanan uap tinggi bermanfaat pada proses difusi gas untuk memisahkan uranium-235 yang sangat berharga dari uranium-238.

Reduksi dan oksidasi

Bilangan oksidasi yang paling umum dari uranium adalah 6. Ion yang menghadirkan bilangan oksidasi yang berbeda dari uranium dapat larut dan oleh karena itu dapat dipelajari di larutan mengandung air. Mereka adalah : U3+ (merah), U4+ (hijau), UO2+ (stabil), dan UO22+ (kuning). Beberapa senyawa yang semi logam dan padat seperti UO dan US merupakan uranium dengan bilangan oksidasi 2. Ion U3+ membebaskan hydrogen dari air dan kemudian dianggap sebagai senyawa yang sangat tidak stabil. Ion UO22+ merupakan uranium dengan bilangan oksidasi VI dan dikenal membentuk campuran seperti karbonat, klorida dan sulfat.

kegunaan
1. Sebagai bahan bakar inti

2. Uranium nitrat digunakan untuk toner fotografi

3. Uranium sulfat digunakan dikimia analisa

4. Dalam dunia kesehatan untuk info diagnostik anatomi dan fungsi organ

5. Uranil asetat dan uranil fosfat digunakan sebagai titik di mikroskop transmisi electron untuk meningkatkan perbedaan dari specimen biologi di bagian ultra tipis dan negative strain dari virus, organel sel terisolasi dan makromolekul

6. Pada pemeliharaan makanan untuk menghambat pertumbuhan akar setelah panen

7. Uranium dapat digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa

5. Neptunium(Np)
Sejarah
Neptunium merupakan unsure transuranium buatan yang pertama dalam seri aktinida. Neptunium ditemukan oleh Edwin M. McMillan dan Abelson di Berkeley, California, Amerika Serikat pada tahun 1940. Mcmillan dan Abelson menumbukkan uranium dengan netron yang diproduksi dari suatu alat pemecah atom dan menghasilkan Neptunium. Nama asli neptunium diambil dari nama planet Neptunus.

Sifat umum dan bentuk Kristal

Jari-jari :175 ppm

Kondukti vitas Termal : 6,3Wm-1 K-1

Neptunium tidak terjadi secara alami tetapi disintesis dengan reaksi tangkapan neutron pada uranium. Neptunium secara khas terjadi di lingkungan sebagai suatu oksida, walaupun senyawa lain mungkin ada. Neptunium lebih reaktif disbanding unsure-unsur yang transuranik lain seperti plutonium, amerisium, dan kurium. Neptunium secara lebih bertahan pada partikel berpasir sekitar 5kali lebih tinggi disbanding pada tanah yang mengandung air.

Neptunium masuk kedalam badan dengan makan makanan, air minum, atau menghirup udara. Setelah proses pencernaan atau hal penghisapan, kebanyakan neptunium dikeluarkan dari badan di dalam beberapa hari dan tidak pernah masuk sistem darah. Neptunium secara umum memberikan resiko terhadap kesehatan jika masuk ke dalam badan, walaupun ada resiko eksternal kecil berhubungan dengan sinar gama yang dipancarkan oleh neptunium-236 dan neptunium-237 serta sejumlah hasil luruhan yang berumur pendek dari protactinium-233. Struktur Kristal dari neptunium adalah ortorombik

gambar : struktur Kristal Neptunium

Parameter sel dari Neptunium adalah :

a : 285,37 pm

b : 586,95 pm

c :495,48 pm

α : 90,000o

β : 90,000o

γ : 90,000o

Persenyawaan
Senyawa
1.  Florida             : NpF3; NpF4; NpF5; NpF6

2.  Klorida            : NpCI3; NpCI4

3.  Bromida          : NpBr3; NpBr4

4.  Iodida             : NpI3

5.  Oksida             : NpO; NpO2; Np2O5

6.  Sulfida                        : Np2S3

7. Nitrida              : NpN

kegunaan
tidak ada penggunaan komersial utama dari neptunium, walaupun neptunium-237 digunakan kebagai komponen dalam instrument pendeteksi netron. Neptunium-237 dapat juga digunakan untuk membuat plutonium-238 (dengan penyerapan suatu netron). Neptunium bias dipertimbankan untuk digunakan pada senjata nuklir, walaupun tidak ada Negara yang diketahui menggunakan neptunium untuk membuat bahan peledak berbahan nuklir.

 

6. Plutonium(Pu)
Sejarah
Pu disintesis oleh Glenn T. Seaborg, E.M Mc Millan, J.W Kennedy dan A.C Wahl pada tahun 1940 dari bombardier deuteron pada uranium dalam “cyclotron” (alat yang digunakan untuk mempercepat partikel atom) di Berkeley, California, USA. Penamaannya diambl dari planet Pluto.

Sifat umum

Sebuah logam berat, beracun berwarna putih keperakan dan radioaktif alami.

Volume molar ; 12.29 cm3 rigidity modulus : 43 GPa

Velocity of sound : 2260 m/s Poissons ration :0.21

Youngs modulus : 96 GPa Resivitas elektrik : 150.10-8 Ωm

Jumlah plutonium di alam sangat kecil, yaitu 1/1011 bagian, sebagian besar dihasilkan dalam reactor sebagai hasil samping proses fisal. Besarnya kandungan isotop Pu dalam bahan bakar bekas tergantung pada derajat bakar dan pengkayaan, yang dapat dipungut kembali melalui prosae daur ulang.

Bentuk Kristal

Space group : P21/m (space group number : 11)

Struktur : monoklinik

Parameter sel :

a : 618.3 pm α : 90,000o

b : 482.2 pm β : 101.790o

c :1096.3 pm γ : 90,000o

Persenyawaan
1.  Florida             : PuF3; PuF4; PuF6

2.  Klorida            : PuCI3

3.  Bromida          : PuBr3

4.  Iodida             : PuI3

5.  Oksida             : PuO; PuO2; Pu2O3

6.  Sulfida                        : PuS; Pu2S3

7.  Nitrida             : PuN

8.  Hidrida            : PuH2; PuH3

9. Selenida           : PuS

Kegunaan
Plutonium dan beberapa isotopnya memegang peranan penting dalam bidang teknologi nuklir. Pu digunakan untuk bahan bakar dalam reactor daya dan pembiak, bahan perunut pada pengeboran sumur minyak, kalibrasi peralatan, bahan pembuatan baterai nuklir berumur panjang, stasiun cuaca terpencil, rambu navigasi, dan bahan pembuatan senjata nuklir.

 

7. Amerisium (Am)

Sejarah
Amerisium didefinisikan oleh Glenn Seaborg, Ralph James, L. morgan, Albert Ghiorso di USA 1944. Amerisium dihasilkan oleh reaksi netron oleh isotop Pu dalam reactor nuklir. Penamaannya diambil dari kata “America”.

Parameter sel :

a : 346.81 pm α : 90,000o

b : 346.81 pm β : 90,000o

c : 1124.1 pm γ : 120,000o

Persenyawaan
1.  Florida             : AmF3; AmF4

2.  Klorida            : AmCI2; AmCI4

3.  Bromida          : AmBr2; AmBr3

4.  Iodida             : AmI2; AmI3

5. Oksida              : AmO; AmO2; Am2O3

Kegunaan
Sumber ionisasi untuk smoke detector dan Am-241 sebagai sumber sinar γ

 

8. Kurium (Cm)

Sejarah
Kurium ditemukan oleh Glenn Seaborg, Ralph James, dan Albert Giorso di USA pada tahun 1944, sebagai hasil dari bombardier ion Helium pada isotop Pu 239. Penamaan dari nama akhir Pierre dan Marie “Curie”

Bentuk Kristal

Space group : P23/mmc (space group number : 194)

Struktur : hcp (hexagonal close-packed)

Parameter sel :

a : 349.6 pm α : 90,000o

b : 349.6 pm β : 90,000o

c :1133.1 pm γ : 120,000

Persenyawaan
1.  Florida             : CmF3; CmF4

2.  Klorida            : CmCI3

3.  Bromid            : CmBr3

4.  Iodida             : CmI3

5.  Oksida             : CmO; CmO2; Cm2O3

Kegunaan
Penggunaan kurium hanya terbatas untuk keperuan tertentu. Kurium digunakan sebagai sumber tenaga thermoelektrik, juga sebagai sumber partikel alpha untuk spectrometer X-Ray proton alpha I Mars.

 

9. Berkelium (Bk)

Serjarah
Berkelium ditemukan oleh Glenn T. Seaborg, Stanley G. Thompson, dan Albert Ghiorso pada tahun1949 di USA, dengan menembakkan Amerisium dengan partikel alpha (ion He) dalam “cliclotron”. Penamaannya diambil dari nama koyta California. Berkelium merupakan unsure transuranium kelima yang berhasil di sintesis.

Bentuk Kristal :

hexagonal close-packed

Persenyawaan
1.  florida             : BkF3; BkF4

2.  Klorida            : BkCI3

3.  Bromida          : BkBr3

4.  Iodida             : BkI3

5.  Oksida             : BkO; BkO2; Bk2O3

Kegunaan
Berkelium adalah radioaktif, hanya terdapat dalam jumlah yang sangat kecil, penggunaannya seakan tidak ada

 

10. Kalifornium(Cf)
Sejarah
Kalifornium ditemukan oleh Glenn T Seaborg, Stanley G. Thompson, Albert Ghiorso, dan Kenneth Street pada tahun 1950 di USA, dengan membombardir Cm-242 dengan ion He. Penamaannya diambil dari nama unversitas di USA yaitu California.

Bentuk Kristal

Space group : P63/mmc (space group number : 194)

Struktur : hcp (hexagonal close-packed)

Parameter sel :

a : 338 pm α : 90,000o

b : 338 pm β : 90,000o

c :1102.5 pm γ : 120,000

Persenyawaan
1.  Florida             : CfF3; CfF4

2.  Klorida            : CfCI2; CfCI3

3.  Bromida          : CfBr2; CfBr3

4.  Iodida             : CfI2; CfI3

5.  Oksida             : CfO2; Cf2O3

Kegunaan
Penggunaan kalifornium hanya untuk keperluan tertentu. Bahan bakar dari Cf-252 digunakan sebagai fragmen sumber fisi untuk tujuan penelitian. Kalifornium merupakan sumber netron yang baik, digunakan untuk deteksi emas dan perak.

 

11. Einsteinium (Es)

Sejarah
Ditemuakn oleh Albert Ghiorso dari Universitas Kalivornia pada tahun 1952. Diberi nama seperti nama Albert Einstein.

Isotop 253Es dibuat dengan penembakan 15 neutron pada 238U. pada tahun 1961. Eineteinium disintesis untuk menghasilkan jumlah mikroskopik 253U. berat sampel kira-kira 0,01 mg dan digunakan untuk membuat mendelevium. Lebih jauh einsteinium dihasilkan oleh Oak Ridge National Laboratory’s High Flux Isotop Reactor, Tennesse dengan menembakan neutron pada 239Pu. Selama 4 tahun dihasilkan kira-kira 3 mg. 19 isotop dari einsteinium yelah dihasilkan. Bentuk paling stabil 252Es dengan waktu paruh 471,7 hari. Einsteinium merupakan logam radioaktif.

Persenyawaan
1.  Florida             : EsF3

2.  Klorida            : EsCI2; EsCI3

3.  Bromida          : EsBr; EsBr3

4.  Iodida             : EsI2; EsI3

5.  Oksida             : EsO3

Kegunaan
Einsteinium belum banyak diketahui kegunaannya.

12. Fermium (Fm)

Sejarah
Fermium ditemukan oleh Albert Ghiorso dari Universitas Kalivornia bersama Stanley G. Thompson, Gary H. Higgins, Glenn T. Seaborg (tim dari laboratorium Radiasi dan departemen kimia Universitas Kalifornia) pada tahun 1953. Namanya diambil dari seorang ilmuan Enrico Fermi.

Sifat umum

Dihasilkan dari 235U yang bergabung dengan 17 neutron pada ledakan bom hydrogen. 253Fm, dapat dihasilkan dari penembakan neutron pada 239Pu. Fermium adalah logam radioaktif dengan isotop stabil adalah 257Fm dengan waktu paruh 100,5 hari.

Kegunaan
Hingga saat ini belum diketahui kegunaan dari fermium

 

13. Mendelevium (Md)

Sejarah
Pertama kali ditemukan oleh G.T. Seaborg, S. G. Thompson, A. Ghiorso, K. Street Jr pada tahun 1955 di amerika serikat tepatnya di UniVersitas Kalivornia.

Mendelevium dihasilkan dari penembakan 253Es oleh partikel α. Nama unsure ini di ambil dari Dmitri Ivanovitch Mendeleyev, orang yang menyusun table periodic unsure.

Bentuk dan sifat umum

Termasuk unsure logam dengan bilangan oksidasi : 2,3

Kegunaan
Kegunaan dari mendelevium belum diketahui

 

14. Nobelium(No)
Sejarah
Nobelium ditemukan oleh Albert Ghiorso, T. Seaborg, Johan R. Watson dan Torborn
Skkeland (1958) di universitas kalivornia, USA. Nama unsure ini di ambil dari Alfert Nobel, ilmuan yang menemukan dinamit dan mendirikan penghargaan nobel.

Bentuk dan sifat umum

Nobelium dihasilkan dari penembakan kurium oleh karbon-13 yang kemudian dihasilkan 254No dengan waktu paruh 55 detik. Terakhir dihasilkan isotop nobelium dengan waktu paruh 10 menit pada 8,5 MeV dengan penembakan 244Cm oleh 13C. merupan unsure logan demgan bilangan oksidasi : 2,3

Kegunaan
Belum banyak diketahui tentang penggunaan nobelium

 

15. Lawrensium (Lr)

Sejarah
ditemukan oleh Albert Ghiorso, torborn Sikkelland, Almon Larsh, Robert dirubah menjadiM. lattimer pada bulan February tahun 1961 di universitas kaklifornia, amerika serikat. Diberi nama sepertin Ernest O. Lawrence, penemu cyclotron. Sebelumnya digunakan symbol Iw, tapi pada tahun 1963

bentuk dan sifat umum

unsur ini dihasikan dengan menembakan ion boron-10 dan 11 pada kalifornium.

Kegunaan
Hingga saat ini belum diketahui kegunaan dari lawrensium

 

Proses disintegrasi unsur radioaktif menjadi isotop stabilnya adalah sangat penting dalam kimia nuklir. Bila jumlah radionuklida yang ada pada suatu waktu tertentu N, jumlah yang terdisintegrasi pada saat tertentu akan sebanding dengan N. Oleh karena itu, keradioaktifannya

−      =λN

λadalah konstanta disintegrasi. Integrasi persamaan ini akan menghasilkan:

N = N0 e−λt

 

dengan N0 adalah jumlah atom pada saat t=0 dan waktu yang diperlukan agar keradioaktifannya menjadi separuh keradioaktifan awal disebut waktu paruh (T ).

T =  =

Isolasi tulium

Tulium adalah unsur tanah jarang paling kecil kelimpahannya selain dan tulium sangat sukar diisolasi. P. T. Cleve menemukan unsur ini di tahun 1879, tetapi baru tahun 1911 isolasi unsur ini bisa dilakukan dengan memuaskan.

C. James dari United States mencoba berbagai mineral dan menemukan tiga mineral, yterspar, euzenit dan kolumbit yang dihasilkan dari kepulauan di Norway utara, merupakan sumber yang paling baik. Untuk mendapatkan tulium logam murni, kromat dari logam tanah jarang campuran yang didapatkan dari penambahan bijih tersebut dengan natrium hidroksida, asam khlorida, asam oksalat dan barium kromat dikristalkan secara berulang dari air dan air-alkohol. Di tahun-tahun itu, identifikasi unsur dengan spektroskopi belum dapat dilakukan, dan rekristalisasi diulang sampai 15 000 kali selama beberapa bulan, membuktikan bahwa tidak mungin untuk mendapatkan logam murninya. Kimiawan sampai sekarang harus melakukan operasi-operasi yang monoton seperti itu. Namun kesabaran sampai rekristalisasi 15000 nampaknya kini sukar ditemui. Tanpa ada kesabaran seperti itu, perkembangan kimia tanah jarang tidak sampai tahap seperti saat ini.

 

Walaupun aktinoid mirip dengan lantanoid dalam pengisian elektron 5fnya, sifat kimianya tidak seragam dan masing-masing mempunyai sifat yang unik. Promosi elektron dari 5f-6d memerlukan energi yang besar dan contoh senyawa dengan ligan asam π telah dikenal dan orbital 5f, 6d, 7s dan 7p berpartisipasi dalam ikatan. Senyawa trivalen aktinoid umum dijumpai tetapi bilangan oksidasi selain tiga bukan tidak umum. Khususnya torium, protaktinium, uranium and neptunium yang cenderung berbilangan oksidasi +4 atau bilangan oksidasi yang lebih tinggi. Karena keradioaktifannya rendah, torium dan uranium yang ditemukan sebagai mineral dapat ditangani dengan legal di laboratorium biasa. Senyawa seperti ThO2, ThCl4, UO2, UCl3, UCl4, UCl6, UF6, dsb bermanfaat untuk berbagai kegunaan. Khususnya UF6, yang mudah menyublim dan merupakan gas yang cocok untuk difusi gas dan melalui proses sentrifugasi gas dalam preparasi 235U. Torium adalah unsur yang oksofilik mirip dengan lantanoid.

 

 

 

 

 

 

 

Daftar  Pustaka

Taro, Saito.1996. Kimia Anorganik. Jakarta : Erlangga

http://refiningzone.wordpress.com

http://id.wikipedia.org

 

4 Tanggapan to “Aktinida”

  1. numpang ngopy makalah nya y…
    buat nambah2 in makalah za ..
    thank’z before …
    hehe …

  2. misi……

  3. makasih…….

Tinggalkan komentar